Menengok Pusat Produksi Rinjing di Nagara:
Olahan rijing Acil Isaq Desa Banua Hanyar Rt.03 Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Khairiansyah, Nagara
PAGI-PAGI, beberapa pekerja di Perusahaan Rinjing Acil Isaq Daha Selatan terlihat sibuk. Ada yang bikin cetakan, ada yang bikin adonan alumunium, menekan cetekan, membersihkan kuping wajan hingga memuluskan permukaan wajan. Mereka bekerja dari pagi hingga menjelang Salat Ashar.
Pemilik perusahaan adalah Acil Isaq (57). Ia bisa dikatakan pemilik perusahaan spesialis wajan dengan 16 ukuran. Paling kecil ukuran se-kilan, paling besar dengan diameter 50 sentimeter. Acil Isaq sudah menekuni usaha ini sejak tahun 90-an. Ia punya 7 karyawan yang juga merupakan warga Desa Banua Hanyar dan ada dari Desa Tambangan Kecamatan Daha Selatan.
Dalam sehari, ia memerlukan sekitar 300 kilogram bahan baku alumunium. Bahan baku ini didapatkan dari produk-produk berbahahan alumunium bekas kemudian didaur ulang di dalam pabriknya. Pengepul yang tersebar di sejumlah daerah biasanya menjual langsung ke pabrik. Dari 300 kilogram itu didapatkan sekitar 500 buah rinjing setiap harinya.
Pelanggannya tersebar di regional Kalimantan. Namun ekspor terbesar di Kota Martapura Kabupaten Banjar dan Kota Samarinda. “Ada yang ke luar pulau Kalimantan, namun jumlahnya masih dikatakan sedikit,” tutur beliau.
#sekolah_guru_indonesia
#dompet_duafa
#sgi_hulu_sungai_selatan
https://mobile.facebook.com/khairiansah
Komentar
Posting Komentar